Bagaimana Cara Mencegah Kebakaran Hutan Dan Lahan
Mencegah Kebakaran Hutan, Bagaimana Caranya?
Bencana alam yang sering terjadi di Indonesia salah satunya ialah kebakaran hutan. Selama bertahun-tahun akhir-akhir ini banyak masalah kebakaran hutan di tempat luar pulau Jawa, khususnya saat musim kemarau.
Sebenarnya, apa faktor penyebab kebakaran hutan? Kebakaran hutan atau lahan dapat terjadi alasannya adalah keadaan alam atau cuaca yang makin tak menentu. Kemarau dan kekeringan yang panjang mampu menjadikan hadirnya titik api. Selain itu, tak sedikit pula kebakaran hutan balasan ulah manusia untuk tujuan alih fungsi lahan.
Kebakaran hutan memberi banyak kerugian bagi masyarakat terutama petani hutan. Lebih jauh lagi, juga kuat pada perekonomian negara serta gangguan kesehatan masyarakat balasan paparan asap kebakaran layaknya peristiwa kebakaran hutan tahun 1997.
Sebagai penduduk yang peduli lingkungan, telah semestinya melakukan pencegahan dini. Berikut ini klarifikasi mengenai upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
Cara Mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan
Pencegahan kebakaran hutan bukan cuma keharusan dari penjaga hutan, namun juga kewajiban bagi seluruh masyarakat Indonesia. Untuk menekan potensi kebakaran hutan yang ada di Indonesia, cara-cara berikut ini dapat dipraktekkan.
1. Analisa Titik Rawan Kebakaran
Kebakaran hutan atau lahan gambut mampu terjadi oleh adanya titik api yang kemudian menyebar hingga menjadi api besar. Ketika isu terkini kemarau melanda Indonesia, timbul banyak titik api yang umumnya berada di daerah Kalimantan dan Sumatera.
Titik api yakni tempat yang dipenuhi oleh bahan-bahan yang gampang terbakar mirip rumput kering, kayu dan yang lain.
![pemadam kebakaran](https://rimbakita.com/wp-content/uploads/2018/11/pemadam-kebakaran.jpg)
Untuk memilih titik beresiko kebakaran di suatu kawasan, kita bisa memakai sistem Indeks Keetch Bryam. Metode ini dijalankan dengan penilaian bahaya kebakaran hutan dengan indeks atau tingkat kekeringan pada kawasan tertentu. Dengan evaluasi yang akurat maka kesempatan terbakarnya lahan dapat dicegah dan dikerjakan lebih lanjut.
2. Melakukan Patroli Secara Rutin
Patroli hutan sungguh penting untuk menjaga keamanan hutan, khususnya dari kemungkinan kebakaran hutan serta penebangan liar. Kebakaran hutan yang marak terjadi menuntut patroli dan pengawasan hutan mesti dilakukan lebih rutin dan lebih ketat lagi. Terutama jikalau ekspresi dominan kemarau panjang datang, patroli dan pengawasan hutan mesti lebih sering dikerjakan.
3. Mendeteksi Kebakaran Hutan atau Lahan Sedini Mungkin
Meski telah dilakukan langkah-langkah pencegahan lewat evaluasi titik beresiko kebakaran dan juga patroli atau pengawasan yang ketat, hutan masih memiliki potensi untuk terbakar. Oleh alasannya itu, penjaga hutan maupun masyarakat harus siap dengan kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi.
Untuk mengoptimalkan langkah pencegahan kebakaran hutan, pastikan tetap cermat dan cepat dalam mendeteksi munculnya titik api.
Berikut ini langkah yang mampu dikerjakan untuk mendeteksi kebakaran hutan secara cepat, antara lain:
- Mendirikan menara pengawas yang memiliki jarak pandang jauh, lengkap dengan teropong, alat deteksi dan komunikasi.
- Membangun pos jaga di area hutan dan area perbatasan dengan masyarakatatau lahan usaha.
- Melakukan evaluasi data dari penerbangan, satelit dan data cuaca pada area kawasan hutan.
4. Mempersiapkan Alat Pemadaman Kebakaran
Semua perlengkapan yang berfungsi untuk penanganan kebakaran hutan harus terpenuhi dan senantiasa siap. Hal ini dimaksudkan untuk mempercepat proses pemadaman dan evakuasi jika terjadi kebakaran hutan atau lahan. Penanganan yang cepat dan sempurna akan membantu meminimalkan kerugian yang terlalu besar.
Membuat daerah penampungan air pada beberapa tempat yang memiliki peluang terjadi kebakaran juga diperlukan. Hal ini ialah cara yang efektif alasannya ketersediaan air yang bersahabat akan membantu mempercepat proses pemadaman dan evakuasi.
Selain itu, perlu juga memasang alarm perayaan untuk memberi tanda ketika terjadi kebakaran. Alarm ini dimaksudkan untuk memperingatkan penjaga hutan maupun volunteer yang ada di sekitar biar segera melakukan pemadaman dan penyelamatan dini. Sehingga kebakaran hutan dan lahan tidak hingga merambat atau menyebar terlalu jauh.
5. Mengadakan Penyuluhan dan Edukasi
Penyuluhan juga mampu dijalankan secara rutin untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat perihal ancaman kebakaran hutan, cara pencegahan dan cara penanganannya.
Penyuluhan ini dibutuhkan dapat meningkatkan kepedulian penduduk kepada kelestarian hutan. Selain itu, penyuluhan juga mampu dimanfaatkan sebagai fasilitas edukasi dan praktik pribadi bagaimana penanganan kebakaran di lapangan.
Berikut ini beberapa pengetahuan yang dapat diberikan kepada penduduk , antara lain:
- Tidak boleh asal-asalan mengkremasi apapun di daerah hutan yang dapat menyebabkan api menyebar, mirip rumput kering atau plastik dan yang lain.
- Tidak boleh melakukan pembakaran di sekeliling area yang beresiko kebakaran.
- Setelah tamat memperabukan sesuatu, pastikan bahwa api sudah benar-benar padam sehingga tidak ada kemungkinan api timbul kembali, menyebar dan menimbulkan kebakaran hutan.
- Jika terlihat ada sumber titik api atau kebakaran, secepatnya melapor atau berkomunikasi dengan pos jaga atau penjaga yang sedang patroli biar cepat dikerjakan.
- Memberi pemahaman tentang peraturan setempat wacana perizinan dan pembatasan larangan pembakaran. Peraturan ini disusun oleh Departemen Kehutanan dan Sumber Daya Alam. Misalnya perihal jarak sekurang-kurangnyapembakaran, perizinan dan peraturan kegiatan kemah, peraturan pekerja di hutan, dan lain sebagainya.
Sedangkan tips untuk para pendaki gunung, amati hal-hal berikut ini untuk menghalangi kebakaran hutan, ialah:
- Tidak perlu membuat api unggun bila tidak diharapkan, lebih baik menenteng sleeping bag yang tebal semoga tidak kedinginan. Bahkan di beberapa gunung sudah menerapkan peraturan larangan api unggun. Namun kalau memang diharapkan membuat api unggun, tentukan sesudah simpulan tentukan api betul-betul padam.
- Jangan merokok di tempat hutan atau bila telah kadung bawalah kembali puntung rokoknya dan jangan buang di hutan.
- Gunakan cooking set untuk kebutuhan mengolah makanan. Jangan gunakan kayu bakar untuk menghindari kemungkinan kebakaran hutan.
- Segera melapor jikalau ada sumber titik api. Apabila memiliki keterampilan maka mampu menolong memadamkan api sambil menanti petugas datang.
Tindakan Saat Terjadi dan Setelah Kebakaran Hutan
Meski upaya pencegahan sudah dilaksanakan, kebakaran hutan atau lahan masih mungkin terjadi. Untuk itu, perlu pengetahuan langkah-langkah apa yang perlu dilaksanakan ketika kebakaran terjadi dan sehabis kebakaran hutan mereda.
![mencegah kebakaran hutan](https://rimbakita.com/wp-content/uploads/2019/08/mencegah-kebakaran-hutan.jpg)
Tindakan yang perlu dijalankan saat terjadi kebakaran hutan yaitu:
- Melakukan kenali duduk perkara dan evaluasi perihal penyebab kebakaran hutan
- Mengumpulkan data-data penting perihal keterangan dari kebakaran hutan atau lahan secara rinci dan terperinci
- Pengawasan dan penilaian insiden untuk mencari sumber titik api pertama kebakaran hutan
- Segera mencari sumber air terdekat dari lokasi kebakaran hutan atau lahan
- Meminta santunan warga atau penduduk sekitar untuk berpartisipasi memadamkan api gotong royong biar api lebih singkat padam dan tidak menyebar terlalu jauh
- Meminta tunjangan petugas hutan dan pemerintah lokal jika kebakaran hutan atau lahan terjadi dalam skala besar dan perlu peralatan yang lebih canggih, contohnya kendaraan beroda empat pemadam kebakaran dan lainnya. Hal ini juga berkaitan dengan santunan penanggulangan petaka.
Tindakan yang perlu dikerjakan sesudah terjadi kebakaran hutan yakni:
- Membuat peraturan dan memberi sanksi hukum bagi pelanggar yang terlibat dalam kebakaran hutan atau lahan
- Mengadakan rapat untuk mengembangkan kewaspadaan dan kerjasama petugas penjaga hutan
- Segera melaksanakan pencucian hutan dan lahan sisa kebakaran
- Segera melaksanakan reboisasi massal untuk menjaga keseimbangan hutan supaya tetap lestari
- Melakukan pembuatan tanah biar menjadi gembur dan subur serta dapat difungsikan kembali
Itulah beberapa cara untuk mencegah kebakaran hutan dan bagaimana tindakan yang perlu dilaksanakan ketika kebakaran terjadi serta langkah-langkah berikutnya yang perlu dilakukan.
0 Response to "Bagaimana Cara Mencegah Kebakaran Hutan Dan Lahan"
Post a Comment